Monday, April 21, 2014

Ocehan kala hujan

Tanya saya tentang kesepian? Tentu saya bukan ahlinya. Karena masih banyak yang lebih tau seperti apa kesepian. Orang tua yang mulai kehilangan kebersamaan dengan anaknya, karena sang anak terus menerus tumbuh menjadi dewasa.

Istri atau suami yang saling kehilangan karena salah satu dari mereka tlah terpanggil sang illahi. Atau seorang anak yang merasa kesepian hidup sebatang kara karena kehilangan sebuah keidentitasannya dan terperangkap pedihnya kehidupan jalanan.

Tidak seberapa rasa yang saya rasakan dibanding mereka. Setelah melihat dan menulis beberapa hal di atas, rasanya memikirkan hal sebelumnya saya rasa seperti seorang pecundang. Hanya karena perasaan yang tidak nyaman, tidak ada teman yang bisa dihubungi bukannya tidak punya, saya hanya merasa janggal. 

Saya tidak tahu apa yang baik untuk saya perbincangkan. Saya juga tidak tahu bagaimana cara menyapa. Saya tidak yakin mereka senang menerima pesan dari saya. Akhir-akhir ini tersadar, saya bukan orang yang baik. Saya malu mempunyai perasaan seperti ini membuat saya ingin pergi dari sini dan memulai semuanya dari awal.

Saya punya teman baik, teman dari SMA. Mereka sudah pergi. Saya tidak mau minta maaf, karena memang bukan salah saya. Ini memang sudah masanya. Tapi,, sebenarnya hal ini bisa saja dicegah apabila saya tidak gengsi untuk menyapa duluan. Cih, makan tuh gengsi!

Saya punya teman-teman baik dikampus, tapi saya kemarin sibuk sendiri dan akhirnya menghilang dari kampus. Sampai sekarang rasanya tidak enak sendiri menghubungi mereka, saya terlalu takut dengan "kalau ada perlunya..."

Kembali ke sepi.
Tentu saja airmata saya mengalir karena mendramatisir. Saya ahli dalam hal itu. Sialan.
Saya mulai berpikir kalau dianya saya mulai merasa jenuh dengan hubungan ldr ini. Hampir genap satu tahun, saya rasa bukan waktu yang lama namun bukan waktu yang sebentar pula untuk tidak yakin.

Tidak tahu bagaimana mengakhiri atau membentuk kembali.
Saya bukan orang yang baik. Saya malu.
Saya meracau.
Atau saya kesepian?
Saya ingin teman.

No comments:

Post a Comment

kadang obrolan selesai cuma dengan; “hmm, ya baiklah...” atau “oh gitu…” padahal udah siap banget nih mau cerita saya nggak minta solusi, ng...