Thursday, June 5, 2025

Surat Kecil Buat Si Anxious

Buat kamu yang selalu khawatir kehilangan.
Yang selalu takut ditinggal,
Yang merasa harus ngemis perhatian.


Yang sering mikir:
“Kalau aku terlalu manja, nanti dia ilfeel.”
“Kalau aku jujur soal perasaanku, nanti aku malah dimarahin.”

Padahal kamu cuma ingin satu hal:
disayang, diperhatiin, ditemani.


Tapi nggak ada yang tau...

Kalau di balik semuanya, kamu capek.
Capek mikir sendiri,
“Barusan aku salah ngomong ya?”
“Aku nyebelin gak sih tadi?”
“Kenapa dia tiba-tiba berubah? Apa aku salah lagi?”

Kamu pura-pura tenang.
Padahal di dalam hati, selalu ribut.
Selalu khawatir, selalu takut kehilangan orang yang kamu sayang.

Nggak ada yang tau...

Kalau kamu sering nangis diam-diam.
Sering ngetik panjang.. terus dihapus, karena takut dianggap lebay.

Kamu sering nggak bisa tidur cuma karena nunggu balasan pesan yang nggak kunjung datang.
Tapi kamu tahan… karena kamu nggak mau bikin dia merasa tertekan.

Dan nggak ada yang tau...

Kalau kamu merasa kesepian,
padahal punya seseorang yang kamu sayang.
Kamu nggak tau gimana caranya bilang,
“Aku butuh ditemenin, boleh?”

Karena sejak kecil, kamu diajari buat gak jadi beban.
Nggak boleh manja.
Nggak boleh banyak nuntut.

Kamu masih ingat, kan?
Waktu kecil kamu nangis,
tapi nggak ada yang datang.
Kamu pengen dipeluk,
tapi yang kamu terima cuma diam, atau marah.

Sampai akhirnya kamu belajar diam.

Belajar nggak berharap.
Belajar senyum meski rasanya pengen pecah.
Belajar bilang "aku gapapa" meski hatimu udah remuk.
Belajar nggak minta pelukan,
karena kamu takut nggak dikasih.
Takut dibilang drama.

Sekarang kamu tumbuh dewasa.
Tapi lukanya nggak kemana-mana.
Dia tumbuh bersamamu.
Berubah bentuk jadi caramu mencintai…
yang penuh kekhawatiran.


“Takut kalau kamu nggak sempurna, dia bakal cari yang lain.”
“Takut kalau kamu jujur, dia malah pergi.”
“Takut nggak ada yang sayang, bahkan kalo nggak se-efort itu.”


Jadi kamu kasih semuanya… bahkan sebelum diminta.
Kamu jaga perasaan dia, meski hatimu sendiri lagi terluka.
Kamu jadi “anak baik” yang selalu bilang “iya”,
Meski dalam hati kamu pengen banget bilang “aku kayaknya lelah.”

Mulai hari ini...
Coba peluk dirimu yang dulu.
Dirimu yang kecil, yang dulu cuma pengen satu hal: disayang, tanpa harus minta-minta.
Tarik napas.

Lepaskan pelan-pelan rasa takutmu:
Takut nggak cukup. Takut ditinggal. Takut dianggap beban.


Lihat dirimu sekarang.
Dengan mata lelah yang masih berharap dimengerti.
Dengan pundak kecil yang terlalu sering menahan tangis sendirian.

Lalu bisikkan ini pelan-pelan ke dalam hati:
“Kamu gak salah apa-apa.”
“Kamu layak dicintai, diyakinkan.”
“Maaf ya… selama ini kamu harus kuat sendirian.”

No comments:

Post a Comment

kadang obrolan selesai cuma dengan; “hmm, ya baiklah...” atau “oh gitu…” padahal udah siap banget nih mau cerita saya nggak minta solusi, ng...