Saturday, May 25, 2019

Rumahku Kosong



Hai apa kabar?
Percaya deh kalau di depan kamu, nanya kabar pasti nggak akan semudah ini.
Maaf yah selalu terlambat.
Beberapa hari terakhir kota dibuat gelisah.
Semua orang jadi resah.
Lantas pemerintah terpaksa ambil kebijakan yang membuat masyarakatnya susah.
Tapi anehnya saya menikmatinya.
Tidak usahlah tergoda untuk menginstall VPN.
Selain risikonya besar, biarkanlah yang rindu tetap menikmati rindunya.
Walalupun terlambat, Saya cuma ingin bilang "Selamat Ulangtahun yah, Mas".
Isi doa saya selalu sama.
Kalau tidak tentang kebahagiaanmu yaa kebaikanmu.
Sampai bertemu kembali.

:: Tentu saja pesan di atas tak dikirimkan, yang tertulis hanya ucapan Selamat Ulangtahun, Mas.

Monday, March 18, 2019

Kita resah, tandanya masih merayakan akal sehat



Mataku tak lepas dari jarum jam yang selalu mundur
kemudian melangkah maju barang sebentar saja.
Kita mulai berhitung
mengenal kembali angka-angka.
Duduk berjam-jam
berbincang mempelajari waktu
yang kita mulai dengan mencari apa-apa.
Turut hadir sepotong kue brownies
dan tak lupa sekotak rokok
menjadi pendengar setia keresahan kita di kala itu.
Untuk kita yang masih merayakan akal seh
at.

Thursday, March 14, 2019

Lepaskan




Pedih itu tidak terlalu sakit
Terkadang air mata yang menyadarkan bahwa itulah yang sedang dialami
Kebahagiaan yang tidak pernah disadari
Hanya karena air mata turun menyertainya.

Rindu itu tidak selalu menyiksa
Tapi terkadang ia muncul dengan kegundahan yang tertinggal jauh di belakangnya
Tertutup seutas senyum kemenangan karena berhasil merindu
Bahagialah kamu yang menyicipinya, karena kamu tahu kamu pantas bahagia dengan merindu.

Senyum pun juga tidak selamanya menyenangkan
Karena ada kalanya kamu harus tersenyum di saat kamu tahu
bahwa rasanya menggerakkan bibir pun tidak pernah sempurna.
Karena ada waktunya kamu harus tersenyum, tertawa bahkan sampai menangis terbahak-bahak
Tapi hanya kamu yang tahu, bahwa tawa keras sebelumnya tidak pernah berarti
Air mata yang lebih jujur.

Hati tidak pernah tahu kapan ia harus memilih
Tapi saat waktunya telah tiba, Kamu tahu bahwa kamu lah yang harus berjuang.
Hati juga tidak pernah tahu kapan ia harus meninggalkan
Tapi saat waktunya tiba, Kamu tahu bahwa seharusnya kamu tidak pernah mempercayainya sedalam yang telah kamu lakukan
Kalau akhirnya hanya harus meninggalkan dan berusaha untuk bangkit ditengah kelumpuhan hati yang total.

Hati juga tidak pernah tahu kapan ia harus ditinggalkan
Tapi saat waktunya telah tiba
Jangan pernah larang dia yang mengisinya untuk melangkah lebih jauh dan pergi menghilang di balik pintu.
Karena dia tidak akan meninggalkanmu, jikalau memang dia lah penghuni hati sesungguhnya.

Hati tak pernah menginginkan ia hancur
Tapi saat waktunya tiba
Kamulah yang mengerti, mengapa ia bisa hancur di tangan seseorang yang pernah kamu jamin kebenaran hatinya.
Semoga hati kamu bahagia



post terulang di 2012.

kadang obrolan selesai cuma dengan; “hmm, ya baiklah...” atau “oh gitu…” padahal udah siap banget nih mau cerita saya nggak minta solusi, ng...